TEUNGKU CHIK DI LEUPU SYECH BABA DAUD (1650 - 1720)

Kehadiran Teungku Chik Di Leupu begitu penting dalam kajian keilmuan Aceh. Mengacu pada guru mereka, Syekh Abdurrauf bin Ali al Fansuri al Singkili, yang dikenal sebagai Teungku Syiah Kuala, adalah Syekhul Islam dan Mufti Kerajaan Aceh yang berpengaruh. Teungku Chik Di Leupu adalah siswa Syekh Abdurrauf al-Singkili yang memiliki otoritas penuh untuk merevisi dan menulis Tafsir Melayu Tarjuman al-Mustafid, yang merupakan Tafsir pertama di Asia Tenggara, diambil dari Kitab Tafsir Baidhawi karya Imam Baidhawi.
Menurut Tarjuman al Mustafid, para peneliti meyakini bahwa Tafsir ini merupakan Tafsir pertama di Nusantara. Terjemahan dari Kitab Tafsir Baidhawi tidak sama dengan terjemahan dari Kitab Tafsir Jalalain yang juga banyak dibaca oleh warga Aceh.
Pandangan ini searah dengan pentashihan dari beberapa ulama terpandang Melayu seperti yang tertera di bagian akhir Kitab Tafsir Tarjuman al Mustafid yang dicetak di Kairo Mesir dengan para pentashhih/editor yaitu Syekh Daud Fathani, Syekh Ahmad Fathani dan Syekh Idris Kelantan. Dan kalau ada seseorang yang sangat besar peranan dalam penyelesaian Tafsir Tarjuman tersebut itulah Syekh Baba Daud Rumi atau Teungku Chik Di Leupu. Karena selain Teungku Chik Di Leupu, Syekh Abdurrauf al-Singkili memiliki beberapa nama murid lainnya yang juga menjadi ulama besar seperti: Tuanku Ulakan yang berasal dari Padang Pariaman Sumatera Barat, Syekh Abdul Muhyi Pamijahan Jawa Barat, Tokku Pulo Manis Trengganu, dan ada yang menyebutkan bahwa Syekh Nayan al Firusi al Baghdadi Tanoh Abee juga sempat belajar kepada Syekh Abdurrauf al-Singkili.
Sebagai murid khusus Syekh Abdurrauf al-Singkili, Teungku Chik Di Leupu mendidik banyak murid di Dayah yang didirikan oleh gurunya Syekh Abdurrauf al-Singkili, sehingga banyak ulama generasi berikutnya adalah murid dari Teungku Chik Di Leupu seperti Syekh Nayan al Firusi yang mendirikan Dayah Tanoh Abee, Syekh Faqih Jalaluddin yang merupakan salah satu penulis Kitab Lapan. Selain sebagai murabbi yang hebat, Teungku Chik Di Leupu juga penulis produktif. Di antara kitabnya yang monumental adalah Kitab Masailal Muhtadi yang dirasakan keberkahannya sehingga dikaji sampai hari ini di seluruh Aceh. Selain Kitab Masailal Muhtadi banyak karya tulis lainnya yang beliau torehkan, namun tidak sampai kepada kita.
Teungku Chik Di Leupu dapat disimpulkan sebagai seorang ulama besar Aceh yang berdarah Turki, dan beliau juga seorang ulama sufi dan murabbi yang hebat. Walaupun demikian, tidak diketahui secara pasti tahun lahir dan wafat beliau, kemungkinan besar beliau lahir sekitar tahun 1650 dan wafat diatas tahun 1720 M.
Dikutip Sumber: akun tiktok.
Belum ada Komentar untuk " TEUNGKU CHIK DI LEUPU SYECH BABA DAUD (1650 - 1720)"
Posting Komentar