Di Balik Dinding Aula MAN 2 Bireuen, Tim MIN 21 Bireuen Ukur Kematangan Kinerja Pendidikan


Dra. Zakiah, dalam pembukaannya, menyampaikan filosofi penilaian: “PKET dan PKKM adalah cermin untuk melihat sejauh mana madrasah telah menjadi taman belajar yang memanusiakan. Bukan angka semata, tetapi bagaimana setiap kebijakan menyentuh kebutuhan siswa dan guru.”
Tim MIN 21 Bireuen: Narasi Dedikasi dari Tiap Bidang
Muntadhar, dengan ketenangan khas seorang pemimpin, memandu presentasi timnya yang berisi laporan kinerja empat tahun terakhir. Setiap anggota tim tampil dengan data padat dan kisah inovasi:
- Fitriah, S.Pd.I (Kurikulum): Memamerkan kurikulum berbasis proyek (PjBL) yang mengintegrasikan nilai Islami dengan STEM (Science, Technology, Engineering, Math). “Siswa kami tidak hanya hafal ayat, tetapi juga mampu memanfaatkan daur ulang sampah secara sederhana,” ujarnya bangga.
- Muhammad Nadhir, S.Pd.I (Sarpras): Menunjukkan bukti fisik revitalisasi laboratorium komputer dan ruang kreativitas siswa yang dipenuhi karya seni kaligrafi 3D.
- Mauliddin Nur, S.Ud, M.Fil (Kesiswaan): Mengisahkan program “Satu Siswa Satu Hafalan” dan klub debat bahasa Arab, syarhil quran, tilawah (MTQ) yang kerap menjuarai kompetisi regional.
- Aulianum, SE (Keuangan): Menjelaskan sistem digitalisasi laporan keuangan berbasis aplikasi yang meminimalkan kesalahan administrasi.
- Sudirman, S.Pd.I (Perwakilan Komite Madrasah): Menyoroti peran orang tua dalam menyokong penuh kegiatan ekstrakurikuler dan bantuan siswa kurang mampu.
Tim PKET tak hanya mendengar, tetapi turun langsung memverifikasi data. Saidinur, S.Pd.I, terkesan dengan ruang perpustakaan interaktif dan sudut baca MIN 21 Bireuen: “Ini bukti bahwa literasi bukan lagi mimpi, bahkan di daerah.” Sementara H. Hasanuddin, M.Ag, mengapresiasi pendekatan spiritual dalam pembinaan siswa, seperti shalat Dhuha berjamaah dan program tahfiz mobile.
Catatan Kritis dan Janji Perbaikan
Di sesi refleksi, Drs. M. Yunus, M.Pd, mengingatkan pentingnya memperluas jaringan kerjasama dengan masyarakat dan lembaga non-formal lokal untuk program peningkatan pembinaan karateristik siswa. Sementara Muhammad Daud, S.Ag, M.Pd, menyarankan penguatan pelatihan guru dalam penggunaan AI untuk evaluasi pembelajaran.
Belum ada Komentar untuk "Di Balik Dinding Aula MAN 2 Bireuen, Tim MIN 21 Bireuen Ukur Kematangan Kinerja Pendidikan"
Posting Komentar