MENGENAL SOSOK TGK ABDURRAHMAN MEUNASAH MEUCAP PEUSANGAN

Teungku Abdurrahman Meunasah Meucap lahir sekitar tahun 1897 di Desa Meunasah Meucap, Peusangan, Bireuen, Aceh . Sebagai salah satu ulama reformis terkemuka, beliau mempelopori pendirian Madrasah Al-Muslim pada awal 1930-an dan menjadi wakil ketua Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA), dua lembaga yang menjadi tonggak pembaruan pendidikan Islam di Aceh . Di tengah pusaran perlawanan terhadap penjajah Belanda, beliau berperan penting dalam membebaskan masyarakat Aceh melalui pendidikan yang dinamis dan berpijak pada Al-Qur’an dan Hadits . Jejak perjuangannya tetap dikenang melalui warisan lembaga pendidikan dan semangat kolaborasi ulama di Aceh . 

Biografi Awal

Teungku Abdurrahman Meunasah Meucap lahir dari keluarga ulama; ayahnya, Teungku Hanafiah, adalah imam gampong Meunasah Meucap, sehingga sejak kecil ia sudah dikelilingi tradisi keilmuan Islam . Pada usia 12 tahun, ia memulai pengembaraan ilmu dengan menimba pelajaran di berbagai dayah, termasuk Dayah Ulee Ceue Samalanga dan Dayah Peudada, serta sempat mengajar santri kelas rangkang sebelum kembali ke kampung halaman .

 

Pembaharuan Pendidikan Islam

Inspirasi pembaruan datang dari ulama-ulama seangkatan, seperti anjuran Teungku Abdul Hamid Samalanga dan dukungan Teungku Muhammad Daud Beureueh untuk modernisasi lembaga pendidikan tradisional . Pada 14 November 1929, melalui rapat di Matang Geulumpang Dua, ia memaparkan konsep madrasah modern yang berlandaskan kurikulum baru, dan pada 13 April 1930 lahirlah Madrasah Al-Muslim di samping Masjid setempat . Al-Muslim mengusung prinsip: (1) kembali ke sumber asli Al-Qur’an dan Hadits, (2) penghapusan khurafat dan animisme, (3) pendalaman madzhab Syafi’i, dan (4) tabligh akbar serta forum terbuka untuk kemajuan umat .

 

Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA)

Pada perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw. tahun 1358 H (5–8 Mei 1939), PUSA resmi dibentuk sebagai wadah persatuan ulama seluruh Aceh . Teungku Abdurrahman Meunasah Meucap terpilih sebagai wakil ketua, memperkuat koordinasi ulama modernis dalam merumuskan kebijakan keagamaan dan sosial.

 

Perjuangan Melawan Penjajahan

Selain aktif di bidang pendidikan, Teungku Meunasah Meucap juga berdiri sejajar dengan tokoh seperti Teungku Daud Beureueh dalam menentang dominasi Belanda, memanfaatkan lembaga yang dibangunnya sebagai ruang pelatihan dan penyadaran politik bagi masyarakat Aceh . Semangat kemerdekaan terus digaungkan hingga akhir hayatnya pada 1949, mempertegas bahwa pendidikan dan kebangsaan tidak dapat dipisahkan.

 

Warisan dan Inspirasi

Madrasah Al-Muslim dan PUSA menjadi fondasi perkembangan lembaga pendidikan Islam modern di Aceh dan melahirkan generasi ulama yang visioner . Prinsip kolaboratif dan berbasis sumber primer Syariah yang diperkenalkan Teungku Meunasah Meucap terus menjadi inspirasi bagi upaya pembaruan pendidikan dan kehidupan keagamaan di Aceh hingga kini.

Dikutip dari beberapa sumber, diantaranya infoaceh.net, journal.lsamaceh.com, fb. @muntadharofficial.

Bagikan Artikel ini